Awal bulan ini, saat mengantarkan
keluarga pergi ke salah satu biro travel perjalanan umrah, saya sempat kaget
karena yang akan berangkat umrah ke tanah Mekah berjumlah 200 orang. Katanya, sebulan sekali biro travel itu memberangkatkan sekitar 200 orang jamaah ke
Mekah. Ini baru satu travel. Bayangkan jika seluruh biro travel perjalanan umrah
di Indonesia memiliki tingkat frekuensi pemberangkatan jamaah ke Mekah dengan
jumlah orang yang sama. Saat ini, ada 470 biro travel umrah resmi yang diizinkan operasi oleh Kementerian Agama RI. Apabila setiap bulan per
biro travel umrah memberangkatkan 200 orang jamaah, maka dalam setahun ada
1.128.000 orang Indonesia yang berkunjung ke Mekah. Fantastis.
Jumlah itu seperempat dari total
muslim yang berkunjung ke Mekah. Menurut Arabnews, setiap tahun hampir ada
sekitar 5 juta orang yang datang umrah ke Mekah. Dengan begitu, Indonesia menjadi
negara yang sangat penting sebagai penyumbang jamaah umrah terbesar di dunia. Maka
tak heran, jika di Mekah, para pedagang oleh-oleh suvernir dan makanan bisa
berbahasa Indonesia (sedikit-dikit) supaya bisa transaksi dengan jamaah asal Indonesia
yang hobi belanja. Kegiatan umrah sendiri menyumbang SAR30 miliar kepada pemasukan pemerintah Saudi Arabia.
Mengapa sedemikian besarnya orang
Indonesia tertarik untuk pergi umrah ke Saudi Arabia? Setidaknya ada tiga hal
faktor penting pendorong besarnya jumlah orang Indonesia pergi ke Mekah.
Pertama, naiknya daya beli kelas menengah terhadap produk-produk travel
outbound. Kedua, promosi produk travel ke luar negeri (khususnya umrah) makin
gencar dan menarik, misalnya makin banyaknya jumlah travel fair di dalam negeri. Ketiga, ibadah umrah sendiri dinilai sangat fleksibel,
sehingga siapapun, kapanpun, dan berapa kali pun dapat melakukan umrah.
Outbound Makin Digemari
Pendorong naiknya jumlah
pengunjung Indonesia ke kota Mekah adalah seiring tumbuhnya konsumen kelas
menengah di tanah air. Mereka adalah tipe konsumen yang memiliki kebutuhan
liburan dan hiburan yang lebih advanced.
Dari sisi jenis kebutuhan destinasi wisata, mereka makin gemar berlibur ke luar
negeri (outbound). Mereka memiliki
kemampuan daya beli terhadap berbagai produk wisata umrah yang ditawarkan oleh
biro travel di berbagai daerah. Dengan variasi ongkos umrah antara
US$1.800-2.500, masyarakat mampu menjangkaunya, meskipun terkadang harus
menjual aset properti yang dimiliki.
Di bawah ini adalah data analisa Wego
terhadap perilaku pencarian tempat wisata oleh masyarakat Indonesia di
internet. Kini, kesadaran masyarakat mencari kesempatan liburan ke luar negeri semakin
tinggi, sedangkan wisata di dalam negeri makin turun (meskipun sampai saat ini
masih paling dominan). Mereka getol mencari paket wisata atau penerbangan murah
untuk dapat traveling ke luar negeri, termasuk ke Mekah.
Tabel 1. Outbound Makin Diminati
Saudi
Arabia merupakan salah satu destinasi wisata internasional yang paling banyak
digemari oleh masyarakat Indonesia, selain Singapura dan Malasyia. Euromonitor
mencatat bahwa data dalam lima tahun terakhir yakni antara tahun
2005-2010 terjadi kenaikan jumlah pengunjung asal Indonesia ke Saudi Arabia secara signifikan yakni hampir dua kali lipat, yakni dari
582.000 orang (2005) menjadi 902.400 orang (2010), seperti tampak pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. Destinasi Favorit Outbound
Seakan telah menjadi hukum alam terjadi pada kota-kota metropolis, besarnya minat umat Islam berkunjung ke Mekah telah mengubah wajah kota kelahiran Nabi Muhammad tersebut. Salah satu penanda berubahnya kota Mekah adalah dibangunnya Abraj Al Bait atau disebut pula The Mecca Clock Royal Tower Hotel tahun 2012 lalu. Ini adalah bangunan tertinggi kedua di dunia setelah Burj Khalifa di Dubai. Didalamnya Abraj Al Bait terdapat 800 kamar hotel bintang lima, 20 lantai pusat perbelanjaan, dengan mampu menampung 1000 parkir mobil. Majalah Economist pernah menyindir kota Mekah dibangun laiknya Las Vegas.
Paket Umrah yang Menarik
Selain faktor daya beli konsumen kelas menengah, faktor penting pendorong besarnya jumlah orang Indonesia berkunjung ke Mekah adalah kejelian biro perjalanan umrah dalam membuat paket-paket wisata umrah dengan harga yang variatif. Mereka tahu bahwa konsumen kelas menengah sangat berorientasi pada value. Kelas menengah ingin mendapatkan wisata religius (ziarah) sekaligus wisata rekreasi (hiburan, belanja, jalan-jalan). Karena itu, paket-paket umrah pun dipromosikan tidak sekadar berkunjung ke Mekah atau Madina semata.
Ada banyak travel agent yang membuat paket perjalanan umrah makin menarik dan
destinasi wisata makin beragam. Selain ke Saudi Arabia, para travel agent
juga menambahkan paket liburan ke Thailand, Abu Dhabi, Mesir, Turki, Eropa, dll. Konsumen kelas
menengah yang value-seeker akan
banyak memilih paket wisata gabungan antara umrah (ibadah) dan wisata rekreasi.
Kementerian Agama RI mencatat
bahwa saat ini ada 470 perusahaan
travel penyelenggara ibadah umrah resmi di seluruh Indonesia. Diperkirakan
jumlah perusahaan travel penyelenggara ibadah umrah ini akan naik, karena
semakin banyaknya permohonan izin operasi dari biro travel untuk terdaftar di Kementerian Agama
RI. Saking menggiurkannya bisnis penerbangan umrah, belum lama ini maskapai
penerbangan asal Thailand Business Air pun mengincar pasar jamaah umrah dengan
kerjasama biro perjalanan umrah asal Indonesia.
Fleksibel
Salah satu pendorong melesatnya
jumlah jamaah umrah adalah karena ibadah umrah itu sendiri dinilai sangat fleksibel. Mengapa disebut fleksibel? Karena orang-orang dapat melakukan umrah tanpa dibatasi oleh usia, waktu keberangkatan, jumlah kunjungan, dan terbebas dari faktor sosial keagamaan. Beda halnya dengan ibadah haji yang memiliki waktu keberangkatan tersendiri, hanya boleh sekali kunjungan (karena keterbatasan kuota), dan sangat memiliki dampak sosial penting di masyarakat (faktor sosial keagamaan).
Apa yang dimaksud dengan faktor sosial keagamaan di sini adalah pengaruh sosial yang didapatkan seseorang setelah melakukan ritual keagamaan. Misalnya, di Indonesia, apabila orang telah melakukan ibadah haji, maka mereka memiliki pengaruh sosial penting di mata masyarakat. Selain mendapatkan gelar haji itu sendiri, masyarakat pun sangat menjunjung tinggi dan menempatkan haji tersebut sebagai panutan (role model). Banyak orang yang
secara ekonomi sudah mampu pergi ibadah haji, tapi merasa belum siap menunaikan
ibadah haji karena belum siap menghadapi faktor sosial keagamaan.
Akan tetapi, banyak orang yang melakukan ibadah umrah tanpa merasa terbebani oleh
faktor sosial keagamaan. Tak heran apabila orang-orang pun leluasa melakukan umrah berkali-kali tanpa merasa ada "beban sosial". Umumnya, tujuan mereka umrah adalah untuk berdoa, napak tilas perjuangan para mujahid Islam, dan tentu saja rekreasi. Belum lama ini, dua orang teman saya yang masih berusia 26 tahun pun telah menunaikan ibadah umrah. Kemudian, ketika saya mengantar keluarga ke biro travel, ternyata beberapa jamaah umrah mengajak serta anak-anaknya
yang masih kecil pergi umrah. Setelah saya tanya, mereka melaksanakan umrah supaya dapat berdoa di depan Ka'bah yang dipercaya bisa mengabulkan permintaan. Selain berdoa, mereka juga ingin liburan atau rekreasi ke tempat-temppat wisata menarik, seperti Dubai, Kairo, Laut Merah, Turki, dll.
0 Komentar untuk "Umrah"